Selasa, 14 Juli 2009

Ujian Ek.Manajerial

STIE/STMIK PASIM SUKABUMI
UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : EKONOMI MANAJERIAL
Dosen : Fajar Laksana, SE, CQM, MM

JAWABAN BOLEH DIACAK, DIJAWAB SEMAMPUNYA, TULIS SOALNYA DALAM JAWABAN.


SOAL

1.Apa yang harus dilakukan anda sebagai pengusaha menghadapi globalisasi dimana perusahaan asing akan menjadi pesaing kuat diwilayah anda ?

2. Jelaskan mengenai permasalahan dari elastisitas sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan elastisitas permintaan ?
b. Apa peran menghitung elastisitas permintaan bagi pengemabilan keputusan manajerial?
c.Bagaimana hubungan antara elastisitas permintaan dengan pendapatan atau laba dari perusahaan ?

3.Jelaskan mengenai permasalahan dari Kurva Indeferen ;
a. Apa yang dimaksud dengan kurva indeferen
b.Apa fungsi dan peran kurva indeferent dalam pengambilan keputusan manajemen
c.Bagaimana menentukan kepuasan maksimum melalui kurva indeferen

4.Apa fungsi dan peran dari Marginal Rate of Substitution (MRS) bagi keputusan manajemen ?

5. Apa yang mempengaruhi konsumen untuk meningkatkan pembelian atau konsumsinya jika konsumen telah berada pada tingkat kepuasan maksimum ?

6. Bagaimana pengaruh perubahan harga untuk barang normal dan barang inferior terhadap permintaan konsumen ?

7. Apa yang dimaksud dengan kurva engel dan apa peran serta fungsinya bagi keputusan manajemen ?

Selasa, 31 Maret 2009

AKUNTANSI ZAKAT
By; Fajar Laksana.,SE.,CQM.,MM

Pentingnya Akuntansi Menurut Islam

Allah telah berfirman dalam QS: Al-Baqarah: 282 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang tidak ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskanya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis , dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), sedikitpun daripada hutangnya. Jika orang yang berhutang itu lemah akalnya atau lemah (keadaanya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur, dan periksalah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki diantaramu. Jika tidak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang leleki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil, dan jangalah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya . Yang demikian itu lebih Adil disisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) tidak menulisnya . Dan periksalah apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dan sksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertaqwalah kepada Allah, Allah mengajarmu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
“Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan untuk berlaku ihsan (baik/professional) dalam segala hal” (Hadits)
Berdasarkan penjelasan tersebut maka akuntasi dalam perspektif Islam, adalah
1.Ditujukan untuk orang-orang beriman
2.Pencatatan transaksi sangat penting
3.Tidak boleh malas dalam melakukan pencatatan
4.Harus ada saksi (bukti)
5.Landasanya taqwa, kejujuran dan amanah
6.Pentingnya internal control (Sistem Pengendalian Intern)
7.Pentingnya transparansi
8.Asas keadilan
9.Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu
10.Kewajiban untuk professional di segala bidang

Pengertian Akuntansi Zakat
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengihtisaran, penafsiran dan pengkomunikasian dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian ekonomi dari suatu entitas hukum atau sosial.
Akuntansi juga diartikan sebagai bahasa bisnis yang memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu perusahaan/organisasi dan hasil usaha/aktivitasnya pada waktu atau periode tertentu, sebagai pertangungjawaban manajemen serta untuk pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi tujuan dari akuntansi adalah :
1. Pertangungjawaban
2. Menjalankan Fungsi Manajemen (Planniang, Organizing, Actuating, Controlling)
3. Pengawasan
4. Sarana untuk Pengambilan Keputusan

Tujuan lainnya dari akuntansi Zakat Menurut AAS-IFI (Accounting & Auditing Standard for Islamic Financial Institution) adalah menyajikan informasi mengenai ketaatan organisasi terhadap ketentuan syari’ah Islam, termasuk informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran yang tidak di perbolehkan oleh syari’ah, bila terjadi, serta bagaimana penyalurannya. Berdasarkan tujuan tersebut maka memperlihatkan betapa pentingnya peran Dewan Syari’ah (mengeluarkan opini syariah)

Aturan Akuntasi Untuk Lembaga Pengelola Zakat Indonesia
Sampai dengan saat ini belum ada yang secara khusus membuat aturan akuntansi zakat, hal inilah salah satu penyebab kesulitan dalam melakukan standarisasi pencatatan dan pelaporan akuntansi zakat di Indonesia.
Sementara ini bentuk pencatatan dan pelaporan akuntansi zakat seringkali didasarkan kepada metoda akuntansi yang secara umum berlaku, yang kemudian di modifikasi dengan ketentuan syariah. Dan ketentuan syariah inilah yang menentukan terhadap perlakuan pencatatan dan pelaporan akuntansi zakat. Dengan demikian fungsi dari Dewan Syariah sangat menentukan dalam pelaksanan pencatatan dan pelaporan aktifitas ZISWAH
Aturan yang ada pada saat ini yang mendekati untuk dimodifikasi kedalam sistem akuntansi zakat adalah ketentuan dari IAI yang telah mengeluarkan pernyataan standar akuntasi keuangan tentang “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba”. (PSAK No. 45). Dimana Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Menurut PSAK No. 45) adalah : Menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para pengguna leporan keuangan, antara lain: penyumbang, anggota organisasi, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi dalam rangka menilai: Jasa yang di berikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut dan cara pengelola/pengurus melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka
Karakteristik dari organisasi nirlaba menurut PSAK No.45 yaitu : Sumber daya organisai berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan sumber daya yang diberikan. Menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah di bagikan kepada para pendiri atau pemilik organsisasi tersebut. Tidak ada kepemilikan sperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat di jual, di alihkan atau di tebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak menerima proporsi pembagian sumberdaya organisasi pada saat likuidasi atau pembubaran organisasi.
Berdasarkan ketentuan dari Ikatan Akuntansi Indonesia yang telah mengelurakan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Menurut PSAK No. 45), maka ketentuan akuntansi zakat ada kecenderungan lebih mendekati dengan ketentuan tersebut. Walupun perbedaan yang sangat mendasar adalah di dalam ketentuan syariah yang harus di gunakan dalam akuntansi zakat.

Prinsip-Prinsip Akuntansi Zakat
Karakteristik Dana ZIS
Transaksi Zakat adalah transaksi Zakat, Infaq dan Sodaqoh. Karakteristik dana ZIS yang digolongkan dalam klasifikasi dana menurut The National Council on Governmental Accounting (NCGA) dan menurut penggolongan dari Anis (1995:24) adalah :
1. Dana Zakat : dana yang dibatasi (restricted funds) yang merupakan dana kepercayaan (trust and agency) , yang dimaksud dibatasi adalah, dibatasi dari sisi yang mengeluarkan zakat (muzaki) sesuai dengan nishab dan haul (periode) , juga dibatasi dalam penyaluran (mustahiq) khusus kepada asnaf yang telah ditetapkan syariah (8 asnaf)
2. Dana Sodaqoh, yaitu dana yang tidak dimaksudkan oleh pemberinya untuk tujuan tertentu, sering disebut General Funds (dana umum) karena tidak ada batasan apapun baik jumlah dana yang diberikan maupun untuk siapa dana tersebut digunakan, dengan demikian dana ini digolongkan kedalam dana yang tidak terbatas (unrestricted funds)
3.Dana Infaq : yaitu dana sodaqoh yang dimaksudkan oleh pemberinya untuk tujuan tertentu atau kepada penerima tertentu. Apabila LPZ merupakan lembaga pengelola zakat yang memiliki program khusus dalam penyaluran zakatnya, maka dana infaq dan sodaqoh dapat disatukan menjadi dana Infaq/Sodaqoh. Dalam pembahasan akuntansi zakat sederhana maka LPZ harus memiliki program untuk apa dana di salurkan, dengan demikian dana infaq dan sodaqoh dapat disatukan dalam satu nama perkiraan (account) yaitu dana infak/sodaqoh
3.Dana infaq dan sodaqoh disatukan menjadi dana infaq/sodaqoh.
4.Jika Sodaqoh dalam bentuk barang (Tanah, Peralatan, Bangunan) baik dengan akad Wakaf atau Hibah maka dalam akuntansi harus dinilai barang tersebut dengan nilai uang sesuai dengan harga pasar atau harga perolehan, agar dapat dicatat dalam laporan akuntansi. Penulis menyatakan untuk barang investasi Zakat tidak perlu dilakukan perhitungan penyusutan, mengingat belum ada peraturan baku untuk akuntansi Zakat.
5.Output laporan keuangan mengutamakan laporan aktifitas, atau laporan sumber dan penggunaan dana ZIS, dan laporan neraca (posisi Keuangan)
6.Dana Amil dari Zakat ditetapkan sebesar 12.5% Oleh Dewan Syariah
7.Dana Amil dari Shodaqoh ditetapkan 12.5%, Oleh Dewan Syariah

Jenis Laporan Keuangan Utama Lembaga Pengelola Zakat
Jenis-jenis laporan akuntansi zakat meliputi :
1.Laporan Neraca/Posisi Keuangan
2.Laporan Aktivitas atau Sumber dan Penggunaan Dana
3.Laporan Arus Kas
4.Catatan atas Laporan keuangan

1). Laporan Neraca/Posisi Keuangan
Tujuan dari laporan neraca/posisi keuangan adalah: Menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih (saldo dana) dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Kegunaan dari laporan neraca adalah : Menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, Menilai likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban, dan kebutuhan pendanaan eksternal
Penyajian laporan neraca harus mengikuti aturan pokok sebagai berikut :
a.Kas dan aktiva lain yang di batasi penggunaannya oleh donator harus di sajikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terkait penggunaannya
b.Informasi likuiditas di berikan dengan cara sebagai berikut:
 Menyajikan likuiditas berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo.
 Mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar; kewajiban kedalam jangka pendek dan jangka panjang
 Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk pembatas penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan Keuangan.

2). Laporan Aktivitas atau Sumber dan Penggunaan Dana
Tujuan dari laporan aktivitas atau sumber dan penggunaan dana yaitu menyediakan informasi mengenai:
a.Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih (Saldo Dana)
b.Hubungan antara transaksi, dan peristiwa lain
c.Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program
Kegunaan dari laporan sumber dan penggunaan dana zakat adalah :
a.Mengevaluasi kinerja dalam suatu priode
b.Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan lembaga dalam memberikan jasanya
c.Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja pengelola

3).Laporan Arus Kas
Tujuan dari laporan kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode
Penyajian dari laporan arus kas meliputi :
a.Disusun dengan menggunakan metode langsung
b.Ditambah pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas ( sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi)

4).Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan akuntansi zakat adalah :
a.Setiap penerimaan dan pengeluaran harus di ketahui termasuk jenis dana apa
b.Setiap penyaluran dana yang ada harus sesuai dengan ketentuan Syari’ah
c.Setiap jenis dana yang ada harus dapat di ketahui saldonya
d.Jika zakat di terima dalam bentuk barang maka prinsip akutansi menghendaki barang tersebut di nilai dalam satuan moneter (dalam rupiah),sesuai dengan nilai pasarnya (jika di ketahui) atau nilai taksirannya.
e.Aktiva tetap yang dimiliki boleh disusutkan ataupun tidak

Selasa, 24 Maret 2009

TUGAS MATAKULIAH
TEORI EKONOMI MAKRO SEMESTER 4
JURUSAN S1 MANAJEMEN
STIE PASIM SUKABUMI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
: JUNAEDI
WAWAN SETIAWAN
SAEPUDIN
AKBAR TAUFIK JUNIOR

JAWABAN SOAL NO.4
Diketahui : Co atau a = 50 M
Io = 30 M
G = 20 M
Tx = 10 M
MPC = 0,75

Ditanya : a. Ye = ?
b. Ce = ?
c. Se = ?
d. Gambarkan grafiknya baik dilihat dari pemerintahan = penawaran agregate maupun dilihat dari kebocoran = injeksi ?
Jawab :
a. Y = C + I + G
Y = (a + bYd) + I + G
Y = a + b(Y + tr- tx) + I + G
Y = a + bY + btr- btx + I + G
Y = 50 + 0,75Y + 0,75.(0) – 0,75 (10) + 30 + 20
Y = 50 + 0,75 Y – 7,5 + 50
Y = 92,5 + 0,75Y
(Y- 0,75 Y) = 92,5
0,25 Y = 92,5
Ye = 370 M
Artinya :
Jika Y = 370 maka C + I + G = 370

b. C = a + bYd
C = a + b (Y+ tr- tx)
C = a + bY + btr - btx
C = 50 + 0,75Y + 0,75 (0) – 0,75 (10)
C = 50 + 0,75 (370) + 0 - 7,5
C = 50 + 277,5 – 7,5
C = 50 + 270
Ce = 320 M
Jadi besarnya konsumsi nasional keseimbangan adalah Rp.320 milyar

c. S = Y – C
S = Y – (a + bY)
S = Y- a – bY
S = -a + Y - bY
S = -a + Y - bY
S = - a + (1-b) Y
S = - 50 + (1 – 0,75) (370)
S = - 50 + 0,25 .(370)
Se = 42,5 M

Jadi besarnya tabungan nasional keseimbangan adalah Rp.42,5 milyar


d. C + I + G = 50 + 0,75 Y
Jika Y = 0 maka C + I + G = 50 (titik 0 : 50)
Jika Y = 370 maka C + I + G = 370 (titik 370 : 370)
Jika Y = 0 maka S = -50 (titik 0 : -50)
Jika Y = 92,5 maka S = 42,5 (titik 92,5 : 42,5)
TUGAS MAKRO EKONOMI
STIE PASIM
MAHASISWA STIE PASIM SUKABUMI
KELOMPOK : DEDE SETIAWAN
EDWAR
DIKI GARWA GINANJAR
SELVI

3.Dalam sebuah ekonomi nasional di ketahui :
a. Konsumsi otonom : Rp.70 Milyar
b. Investasi : Rp.150 Milyar
c. Pengeluaran Pemerintah : Rp.200 Milyar
d. Pajak : Rp.100 Milyar
e. MPC : Rp.0.30 Milyar

Pertanyaan : Hitungla :
a. Besarnya pendapatan nasional
b. Besarnya konsumsi nasional
c. Besarnya Tabungan nasional
d. Gambarkan grafiknya

Jawab :
Dik :
a = 70 M
MPC/b = 0.30
I = 150 M
G = 200 M
Tx = 100 M
Besarnya pendapatan nasional
Y = C + I + G
Y = a + byd + I + G
Y = a + b ( Y + Tr – Tx ) + I + G
Y = 70 + 0.30 ( Y + 0 – 100 ) + 150 + 200
Y = 70 + 0.30 ( Y – 100 ) + 350
Y = 420 + 0.30 Y – 30
Y = 390 + 0.30 Y
Y – 0.30Y= 390
0.70Y= 390
Y= 390 / 0.70
Y= 557 M

Besarya konsumsi nasional
C = a + byd
C = a + b( Y + Tr – Tx )
C = 70 + 0.30 ( 557 + 0 – 100 )
C = 70 + 0.30 ( 457 )
C = 70 + 137
C = 207

Besarnya tabungan
S = -a + ( 1 – b ) y
S = -70 + ( 1 – 0.30 ) ( 457 )
S = -70 + ( 0.70 ) 457
S = -70 + 319
S = 249

Grafik

Y = C + I + G = 390 + 0.30 Y
Misal Y = 0 390 + 0.30 Y = 390 = ( 0 ; 390 )
Y = 557 390 + 0.30Y = 557 = ( 557 ; 557 )
Tugas Kelompok 2.
Mahasiswa STIE Pasim Sukabumi


PEREKONOMIAN MAKRO 2 SEKTOR


DIK :
C otonom : 80 M
I otonom : 130 M
Pengeluaran Pemerintah : 200 M
Pajak : 100 M
MPC : 0,25

DIT :
Hitung besarnya Y nasional keseimbangan?
Berapa besar C nasional keseimbangan?
Berapa besar tabungan (S) nasional keseimbangan?
Gambar grafik dengan jelas baik dilihat dari pemerintahan, penawaran agregate?

JAWAB :
Y = C+I
C = a + bY
C = 80 + 0,25Y
Y = 80 + 0,25Y+130
Y-0,25Y = 210
0,75Y = 210
Y = 210
0,75
a) Y = 280
Y keseimbangan = 280 artinya jika Y = 280 maka C+I = 280

C = 80 + 0,25Y
C = 80 + 0,25 (280)
C = 80 + 70
b) C = 150

S = Y-C
S = 280-150
c) S = 130 ; (S = I = 130)
Pembuktian
Y = C +I
280 = 150 + 130
280 = 280

Gambar Grafik
C = 80 + 0,25Y
Jika Y=0 maka C=80 (0;80)
Jika Y=280 maka C=150 (280;150)
C+I = 210+0,25Y
Jika Y=0 maka C+1 = 210 (0;210)
Jika Y=280 maka C+I = 280 (280;280)
S = Y-C
S = Y-(a+bY)
S = Y-a-bY
S = -a+(Y-bY)
S = -a+(1-b)Y
S = -80+(1-0,25)Y
S = -80+0,75Y
Jika Y=0 maka S=-80 (0;-80)
Jika Y=280 maka S=130 (280;130)



Tugas Mahasiswa

Tugas 1 PIE Makro
Nama Kelompok 3 :Mahasiswa STIE Pasim Sukabumi
Arnies. A
Siti Nurlaela
Fitri Anggriani
Krisdia Subagja
Syeh Paridudin
Hermansyah
M. Ruslan

Soal :
. Dalam sebuah ekonomi nasional diketahui :a. konsumsi otonom = Rp 70 milyarb. Investasi otonom = Rp 150 Milyarc. Pengeluaran Pemerintah = Rp 200 Milyard. Pajak = Rp 100 milyare. MPC = 0,30Pertanyaan :1. Cobalah anda hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan2. Berapa besarnya konsumsi nasional keseimbangan3. Berapa besarnya tabungan nasional keseimbangan4. Gambarkan grafiknya dengan jelas, baik dilihat dari pemerintahan = penawaran agregate maupun dilihat dari kebocoran = injeksi.
Jawaban
a. Y=C+I+G
y=70+150+200
c= a+by
c= 70+0,30y
y= 70+0,30y+150+200
y= 420+0,30y
y - 0,30y = 420
0,70y = 420
y = 420/ 0,70
y = 600
y = c
600 = 600
y keseimbangan = 600, jika y = 600. maka C + I + G = 600
Buktikan:
420+0,30y
y = 420 + 0,30.. 600
y = 420 + 180
y = 600
b.Pendapatan sama dengan konsumsi ( y = c)
Jadi konsumasi nasional keseimbangannya sama dengan 600 M
SAVING
s = -a + ( 1 – b ) y
Saving sama dengan investasi ( S = I ) Jadi savingnya : 150 M
Gambarkan :
y = 420 + 0 , 30y
C + I + G = 420 + 0 , 30y
cari 2 titik untuk membuat grafik, Misal y = 0, maka C + I + G = 420
y = 600, maka C + I + G = 600.
Jadi. (0 , 420), dan (600, 600)
Tugas Mahasiswa Kelompok 1.
Disusun oleh :
Ramli Alrashid
Dede Ahmad
Feri Yatman
Giang Lirva
Vikki Barki
Rizal
Hendri
Chris


Dalam sebuah ekonomi nasional diketahui :
a. Konsumsi otonom : 60 M (C)
b. Investasi Otonom : 40 M (I)
c. Pengeluaran Pemerintah : 20 M (G)
d. Pajak : 10 M (Tx)
e. MPC : 0,80
Dit : a. Besarnya Y nasional equilibrium ?
b. Besarnya C nasional equilibrium ?
c. Besarnya S nasional equilibrium ?
d. Gambar Grafiknya!
Jawab :
Y = C + I + G
C = a + by
C = 60 + 0,80y
I = 40
G = 20

a) Y = 60 + 0,80y + 40 + 20
Y = 120 + 0,80
1Y + 0,80 Y = 120
0,20 Y = 120
Y = 120
120
Y = 600
Y equilibrium = 600
Artinya jika Y = 600
Maka C + I + G = 600
Pembuktiannya :
Y = 120 + 0,80 Y
Y = 120 + (0,80 x 600)
Y = 120 + 480
Y = 600

b) C = a + by
C = 60 + 0,80 Y
C = 60 + 0,80 (600)
C = 60 + 460
C = 540

c) S = -a + (1-b) Y
S = -60 + (1-0,80) Y
S = -60 + (0,20) 600
S = -60 + 120
S = 60

d) Grafik
Y = 120 + 0,80 Y / C + I + G = 120 + 0,80 Y
Y = 0 / C + I + G = 120 (0, 120)
Y = 600 / C + I + G = 600 ( 600, 600 )

Tugas 1 Mahasiswa

Tugas Mahasiswa STIE/STMIK Pasim
Disusun oleh :
Ramli Alrashid
Dede Ahmad
Feri Yatman
Giang Lirva
Vikki Barki
Rizal
Hendri
Chris

MENCONTOH AHLAK RASULULLAH

Banyak peristiwa besar dalam Islam yang kemudian dirayakan oleh kaum muslimin. Salah satunya adalah kelahiran Nabi Muhammad saw. Kelahiran yang disertai beberapa kejadian lain di muka bumi menciptakan suasana tersendiri. Memang, setiap kejadian itu menambah bukti atas kebesaran Muhammad saw Namun, pribadi Muhammad saw sendiri lebih besar, lebih agung dari sekian kejadian. “Sesungguhnya engkau (Nabi) memiliki akhlak, kepribadian yang agung” (Qalam: 4).
Kelahiran Nabi Muhammad saw mengubah wajah dunia. Ketamakan, kezaliman, penindasan dan perpecahan diubah menjadi kewarakan, keadilan, persaudaraan dan persatuan. Tentunya, perubahan yang dilakukan lebih dari ini sesuai dengan misinya sebagai pemberi hidayah terakhir. Muhammad adalah Nabi Akhir Zaman, syariatnya berlaku hingga akhir zaman.
Sayang seribu satu sayang, pada tahun-tahun terakhir ini, ada pihak-pihak yang mencoba menodai usaha- usaha yang telah dilakukan oleh Nabi. Kezaliman bahkan dituduhkan kepada kaum muslimin. Penindasan hanya dilakukan oleh orang Islam. Tindakan teror dan penyebutan teroris kepada umat Islam adalah bukti tersebut. Ketamakan adalah karakter kaum muslimin. Sudah tidak tersisa lagi ajaran tentang warak. Bukankah mereka yang memborong komoditas Barat tanpa pernah berpikir panjang adalah kaum muslimin? Lebih dari itu, pasar paling potensial industri Barat adalah kaum muslimin.
Di muka bumi ini, kaum yang paling tidak bisa bersatu hanyalah kaum muslimin. Lihat negara-negara Eropa yang dengan sigap membentuk Uni Eropa untuk mengantisipasi arogansi Amerika. Apakah arogansi Amerika di tanah Palestina masih belum cukup untuk menyatukan pendapat? Apakah tidak pernah terpikirkan oleh kaum muslimin bahwa perbedaan pendapat yang muncul tidak pernah membuat kita berbeda dalam keyakinan akan Allah, Nabi Muhammad saw dan Hari Akhir? Bukankah ibadah haji sanggup memberikan kesempatan kepada kaum muslimin untuk bersatu? Apa yang bakal terjadi bila satu sama lainnya tidak menahan diri untuk tidak berbeda? Dan …
Kelahiran Nabi Muhammad saw sebenarnya tidak hanya milik kaum muslimin, tetapi milik umat manusia. Penganut Kristen sangat berhutang kepada nabi Islam. Hal ini dapat dilihat pada sejarah kelahiran Isa al-Masih as. Tidak ada data sejarah yang pasti yang melaporkan ihwal kehidupan beliau. Apakah Isa as lahir tepat pada 1 Januari tahun satu Masehi, atau lahir sebelum itu, adalah isu yang masih diperselisihkan. Lebih dari itu, isu ini semakin krusial tatkala memeriksa wujud pribadi bernama Isa al-Masih as; apakah memang ia pernah ada. Pemeriksaan ini tidak pernah dapat dibuktikan. Hanya, melalui ayat-ayat al-Qur’an fakta keberadaan Isa al-Masih as tidak terbantahkan. Lebih dari sekedar dokumen semata-mata historis, al-Qur’an memang membawakan bukti-bukti sejarah tidak terbantahkan. Sebagai perbandingan, Injil yang memuat perihal kehidupan secara lebih detail dari al-Qur’an ditulis jauh setelah peristiwa penyaliban al- Masih. Di sisi lain, otentisitas Injil pun diragukan. Sekali lagi, al-Qur’an yang dibawa oleh Nabi Muhammad semestinya disikapi secara positif oleh saudara-saudara yang beragama Kristen dan Katolik (Murtadha Muthahhari, Sairi dar Sire-ye Nabavi, Qom, 1377 HS).
Kelahiran Nabi Muhammad dapat menjadi titik tolak persatuan agama-agama, sekurang-kurangnya antara Islam dan Kristen. Bila memang demikian, mengapa kelahiran sosok yang agung ini tidak dapat menjadi salah satu dasar ide persatuan kaum muslimin? Bukankah sejarah mencatat perpecahan umat Islam itu dimulai sepeninggalnya Nabi saw? Imam Ali as mencatat kejadian tersebut dengan ucapannya: “Ketika Nabi meninggal, kaum muslimin berselisih” (Nahjul Balaghah, surat ke-62).
Kaum musyrikin Mekkah amat menyadari posisi Nabi Muhammad saw sebagai figur persatuan kaum muslimin. Mereka mengoptimalkan kesadaran ini sebagaimana dalam perang Uhud. Taktik paling jitu agar pasukan kaum muslimin kocar-kacir hanyalah dengan menyebarluaskan berita bahwa Muhammad telah mati. Terbukti bahwa segera setelah sebagian kaum muslimin mendengar berita tersebut langsung berlarian, meninggalkan medan pertempuran. Sebuah sikap yang sangat tidak terpuji. Namun ini sebuah kenyataan pahit sejarah muslimin yang harus diterima. Nabi dan segelintir sahabat bertahan dan bertempur mati-matian melawan jumlah besar pasukan musuh. Nabi terluka. Gigi beliau tercerabut.
Kematian Nabi dalam sejarah adalah keniscayaan. Tak ada seorang pun yang menolak kenyataan ini. Lalu bagaimana peran Nabi selaku figur persatuan kaum muslimin dapat diwujudkan?
Secara langsung atau tidak, sebagian kaum muslimin telah terlibat di dalam kondisi meruncingnya perselisihan umat Islam dewasa kini. Oleh mereka, Nabi Muhammad tidak lebih dari potongan sejarah. Apa yang tertulis lewat hadis, itulah Nabi. Bagi mereka, Nabi sudah tidak ada lagi di tengah-tengah kaum muslimin. Sementara pada saat yang sama, mereka percaya bahwa umat Islam yang mati syahid senantiasa hidup dan mendapatkan rezeki dari Allah swt (Ali Imran:169). Kepercayaan akan kematian dan ketiadaan Nabi di tengah kaum muslimin adalah bentuk lain dari keyakinan para sahabat yang memunculkan perselisihan. Ihwal meneladani Nabi dimaknai sedemikian sempit sehingga tidak pergi ke kuburan dan tidak membaca Yasin. Keteladanan Nabi dalam perjalanannya ke Tha’if seakan-akan sirna di telan sikap tergesa-gesa, pengkafiran dan pemusyrikan sesama muslimin. Nabi bahkan dilukai, namun hanya berkata: “… Fa Innahum Qaumun Laa Ya’lamun”. Nabi tidak tergesa-gesa mengusulkan kepada Allah agar menyiapkan tanah kaplingan di Neraka bagi mereka yang mencederainya. Sang Teladan mencontohkan sesuatu yang mulia, sebagian yang lain merasa lebih mulia lagi bila teladan tersebut dinaikkan tolok ukurnya dan, dipersempit maknanya.
Kenyataan ini mendorong perlunya sebuah kajian komprehensif mengenai sikap dan perilaku Nabi. Keteladanan beliau sudah tidak disangsikan lagi. Allah berfirman” “Dan ia tidak berpikir (yanthiqu) sesuai dengan hawa nafsunya melainkan tuntunan wahyu yang datang padanya” (Najm: 3). Kata yanthiqu perlu diartikan sebagai berpikir karena semua ulama sepakat bahwa makna ayat tersebut tidak terbatas pada ucapan saja tapi juga mencakup perbuatan dan takrir nabi. Berarti seluruh perilaku Nabi berasal dari cara berpikir wahyu. Pandangan dunia Nabi adalah wahyu. Sesungguhnya Rasulullah adalah teladan yang baik bagi kalian. Meneladani Rasulullah hanya bagi siapa yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berzikir kepada Allah.
Sebagaimana al-Qur’an sampai saat ini menjadi obyek kajian para ilmuan dan ulama dan itu tidak pernah habis-habisnya bagaikan sumber air yang tak pernah kering, ucapan-ucapan Nabi pun demikian. Ucapan Nabi memiliki daya tarik sendiri karena kekhasannya yang berbeda dengan al-Qur’an. Beliau bersabda: “Allah memberikan saya kalimat-kalimat yang lengkap” (Syaikh Thusi, Amali, juz 2, hal, 98-99). Nabi hendak menjelaskan bahwa Allah swt memberinya kemampuan untuk mengucapkan sebuah kalimat pendek namun memiliki makna yang demikian luas.
Ada sebuah hadis yang melukiskan dengan indah bagaimana Nabi meramalkan masa depan berkaitan dengan ucapannya. Beliau berharap agar para sahabatnya untuk menuliskan hadis-hadisnya dan menjaganya agar sampai pada generasi yang akan datang. Sangat mungkin sekali bahwa generasi yang akan datang lebih dapat memahaminya. Ucapan beliau: “Farubba Hamili Fiqhin Ghairi Faqihin wa Rubba Hamili Fiqhin ila Man Huwa Afqahu minhu” (Abbas Al-Qummi, Safinatul Bihar, juz 1, hal. 392). (sangat mungkin sekali bahwa perawi hadis tidak memahami apa yang dibawanya. Sangat mungkin sekali bahwa perawi meriwayatkan sebuah hadis kepada orang yang lebih memahami darinya).
Hadis di atas menekankan bahwa generasi selanjutnya biasanya lebih dapat memahami dan menyempurnakan pemahaman generasi sebelumnya.
Kedalaman perbuatan Nabi dengan indah ditegaskan oleh Allah sebagai berikut: “Sesungguhnya Rasulullah adalah teladan yang baik bagi kalian. Meneladani Rasulullah bagi siapa yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berzikir kepada Allah” (Ahzab: 21). Perilaku Nabi adalah sebuah cara bagaimana seorang muslim menjalani kehidupannya. Sebagaimana ucapan Nabi memiliki kedalaman makna begitu pula dengan perbuatannya.
Nabi Muhammad saw. adalah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun (kurang dari seperempat abad), dengan biaya kurang dari satu persen biaya yang dipergunakan untuk revolusi Perancis dan dengan korban kurang dari seribu orang. Beliau telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin yang manapun di seluruh dunia sejak Nabi Adam as. sampai sekarang. Tiga karya besar tersebut adalah:
1. تَوْحِيْدُ الإِلهِ (mengesakan Tuhan)
Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula mempercayai Tuhan sebanyak 360 (berfaham polytheisme) menjadi bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak atau monotheisme absolut.
2. تَوْحِيْدُ الأُمَّةِ (kesatuan ummat)
Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antar suku dan antar kabilah, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam naungan agama Islam.
3. تَوْحِيْدُ الْحُكُوْمَةِ (kesatuan pemerintahan)
Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil membimbing bangsa Arab yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan yang terbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia.
Kunci dari keberhasilan perjuangan beliau dalam waktu relatif singkat itu adalah terletak pada tiga hal:
1. Keunggulan agama Islam
2. Ketepatan sistem dan metode yang beliau pergunakan untuk berda'wah.
3. Kepribadian beliau.
Keunggulan agama Islam terletak pada delapan sifat yang tidak dimiliki oleh agama-agama lainnya di seluruh dunia ini, yaitu:
Agama Islam itu adalah agama fitrah.
Agama Islam itu adalah mudah, rational dan praktis.
Agama Islam itu adalah agama yang mempersatukan antara kehidupan jasmani dan rohani dan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi.
Agama Islam itu adalah agama yang menjaga keseimbangan antara kehiduan individual dan kehidupan bermasyarakat.
Agama Islam itu adalah merupakan jalan hidup yang sempurna.
Agama Islam itu adalah agama yang universal dan manusiawi.
Agama Islam itu adalah agama yang stabil dan sekaligus berkembang.
Agama Islam itu adalah agama yang tidak mengenal perubahan.
Sistem dakwah yang dipergunakan oleh Nabi Besar Muhammad saw. adalah:
1. Menanamkan benih iman di hati umat manusia dan menggemblengnya sampai benar-benar mantap.
2. Mengajak mereka yang telah memiliki iman yang kuat dan mantap untuk beribadah menjalankan kewajiban-kewajiban agama Islam dengan tekun dan berkesinambungan secara bertahap
3. Mengajak mereka yang telah kuat dan mantap iman mereka serta telah tekun menjalankan ibadah secara berkelanjutan untuk mengamalkan budi pekerti yang luhur.
Metode dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. adalah:
1. Hikmah, yaitu kata-kata yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil.
2. Nasihat yang baik.
3. Menolak bantahan dari orang-orang yang menentangnya dengan memberikan argumentasi yang jauh lebih baik, sehingga mereka yang menentang dakwah beliau tidak dapat berkutik.
4. Memperlakukan musuh-musuh beliau seperti memperlakukan sahabat karib. Keempat metode dakwah beliau di atas, disebutkan oleh Allah swt. dalam Al Qur'an al Karim dalam surat:
An Nahlu ayat 125:
اُدْعُ اِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ، وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِى هِيَ اَحْسَنُ ؛ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ ، وَهَوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ .
"Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Surat Fushshilat ayat 34:
وَلاَ تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلاَ السَّيِّئَةُ ؛ اِدْفَعْ بِالَّتِى هِيَ اَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ .
"Dan tiadalah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) itu dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia".
Kepribadian Nabi Besar Muhammad saw. yang sangat menunjang dakwah beliau disebutkan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
1. Bersikap lemah-lembut.
2. Selalu mema'afkan kesalahan orang lain betapapun besar kesalahan tersebu selama kesalahan tersebut terhadap pribadi beliau
3. Memintakan ampun dosa dan kesalahan orang lain kepada Allah swt., jika kesalahan tersebut terhadap Allah swt.
4. Selalu mengajak bermusyawarah dengan para sahabat beliau dalam urusan dunia dan beliau selalu konsekwen memegang hasil kepautusan musyawarah.
5. Jika beliau ingin melakukan sesuatu, maka beliau selalu bertawakkal kepada Allah swt. dalam arti: direncanakan dengan matang, diprogramkan, diperhitungkan anggarannya dan ditentukan sistem kerjanya.
Kelima kepribadian Nabi Besar Muhammad saw. tersebut di atas, dituturkan oleh Allah swt. dalam surat Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ ، وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ، فَاعْفُ عَنْهَمْ .وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الاَمْرِ ، فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ ؛ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ .
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya".

Bukankah sering timbul pertanyaan bahwa mengapa di sini Nabi bersikap demikian sedangkan di tempat yang lain bersikap lain lagi. Jangankan berbicara tentang perbuatan Nabi yang umum sifatnya, untuk perilaku paling kecil Nabi pun dapat dijadikan undang-undang.
Kedalaman ucapan dan perbuatan Nabi Muhammad saw menjadikan kaum muslimin bersikap mawas diri. Senantiasa berusaha agar menyejajarkan dirinya dengan teladan agung Nabi Muhammad saw Ada satu pertanyaan ringan, seberapa banyak kita kaum muslimin mengenal ucapan-ucapan Nabi? Seberapa besarkah pengaruh perbuatan Nabi dalam perilaku sehari-hari kita?

Jumat, 13 Maret 2009

PROGRAM DOKTOR ILMU MANAJEMEN
UNIVERSITAS PASUNDAN
ANGKATAN III
TUGAS MATA KULIAH
METODE KUANTITATIF
Dosen : Prof.DR.H.Iman Sudirman., DEA

Disusun Oleh :
1). Fajar Laksana
2).Tanto Srisuhodo
3).Sulistijono
4).H.Oyon Saryono
5).Maman Abdurahman


KASUS :

Masalah PTS di Jabar pada tahun 1995, PTS di Jabar berjumlah 120 PTS, tahun 2008 jumlah PTS meningkat sampai diatas 490 PTS dilain pihak beberapa Perguruan Tinggi Negri (PTN) meningkatkan daya tampungnya, dengan demikian maka terjadi peningkatan daya tampung PTN dan PTS secara signifikan. Peningkatan ini tidak seimbang dengan jumlah SMA, lebih lagi pemerintah saat ini mengambil kebijakan menghentikan pertumbuhan SMA tapi meningkatkan pertumbuhan SMK, kondidi ini mengakibatkan terjadi persaingan yang ketat antara PTS maupun dengan PTN, hampir semua PTS di Jabar mengalami penurunan peminat calon mahasiswa sebagai contoh : pada Tahun 2001 jumlah peminat ke Unpas melebihi 9000 calon mahasiswa tapi tahun 2007/2008 jumlah peminat calon mahasiswa hanya 3000.
Kelompok saudara di tugaskan untuk mengembangkan ide-ide alternative solusi dengan menggunakan NGT/FBD dalam usaha meningkatkan peminat ke PTS saudara.

Dijawab :
Penyelesaian kasus dengan menggunakan teknik NGT (Nomine Group Technique)

1). Mendefinisikan masalah
Terjadi penurunan jumlah mahasiswa ke PTS yang signifikan karena :
a). Meningkatnya jumlah PTS di Jawa Barat sampai 400%
b). Perguruan Tinggi Negri (PTN) meningkatkan daya tampung penerimaan mahasiswa
c). Pemerintah mengambil kebijakan meningkatkan pertumbuhan SMK menekan dan pertumbuhan SMA.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut terjadi kompetsisi PTS dan PTN yang cukup kertat, sehingga harus dicari solusi terbaik agar PTS tidak mengalami penurunan jumlah mahasiswa, yaitu dengan mengembangkan ide-ide alternatif solusi

2). Mengundang para Pakar Perguruaan tinggi yang terdiri dari 5 pakar yaitu :
1). Fajar Laksana
2).Tanto Srisuhodo
3).Sulistijono
4).H.Oyon Saryono
5).Maman Abdurahman
Lima pakar tersebut diinformkasikan tentang permasalahan yang dihadapi oleh PTS tentang terjadinya penurunan jumlah mahasiswa, dan diminta masing-masing pakar tersebut untuk mengembangkan ide-ide pemecahan solusi

3). Para Pakar mengembangkan ide-ide pemecahan solusi sebagai berikut

Variabel alternatif Solusi
A.Kualitas Pelayanan
1.Ada keunggulan Program Studi
2.Ada asrama Mahasiswa
3.Bilingual (2 Bahasa)
4.Kelulusan cepat dan tepat waktu
5.Akreditasi
6.Program Beasiswa, dengan Perusahaan

B.Price
1.Membayar paket kuliah dapat potongan
2.Tidak ada DSP
3.Uang kuliah lebih murah dari PTN dan PTS lainnya
4.Uang pertama masuk sangat ringan
5.Jalur Khusus tanpa uang pendaftaran, tanpa DSP, tanpa Testing

C.Promotion
1.Cetak brosur, poster, spanduk bagikan ke SMA dan SMK
2.Kerjasama kegiatan dengan Osis SMA
3.Presentasi mendatangi ke SMA dan SMK
4.Kerjasama dengan Guru SMA, dapat fee marketing
5.Website, kirim surat ke siswa SMA/SMK

D.Place
1.Buka kelas di daerah,
2.Kerjasama buka kelas dgn perusahaan, atau pemda
3.Kerjasama dgn Dinas P&K, dan Tokoh di daerah
4.Kerjasama dgn Kepala Sekolah SMA di daerah
5.Membuat agen promosi di daerah
6.Kerjasama dgn Alumni dan Mahasiswa yg sedang kuliah

EFinancing
1.Mencari sumber dana baru
2.Proposal Bantuan ke Pemerintah dan Swasta
3.Buat diversifikasi Usaha, yg profit oriented, Konsultan
4.Kembangkan Produk Diklat, untuk Perusahaan Swasta
5.Berdayakan LPPM, untuk mencari dana
6.Efisiensi biaya operasional lembaga

F.SDM
1.Cari dosen yang bisa memasarkan PTS, (Dosen merangkap guru SMA)
2.Restrukturisasi
3.Lebih ramping
4.Semua SDM jadi agen promosi
5.Perbanyak dosen LB

G). PILIH RANGKING 1 DAN 2, SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI YANG DIPILIH

A.Kualitas Pelayanan
3).Kelulusan cepat dan tepat waktu 4).Akreditasi

21/rk 2
23/rk 1

B.Price
2).Tidak ada DSP
3).Uang kuliah lebih murah
4).Uang pertama masuk sangat ringan
5).Jalur Khusus tanpa uang pendaftaran, tanpa DSP
19/rk 2
23/rk 1
23/rk 1
23/rk 1

C.Promotion
1).Cetak brosur, poster, spanduk
3).Presentasi ke SMA dan SMK 4).Kerjasama dengan Guru SMA, dapat fee marketing
5).Website, kirim surat ke siswa SMA/SMK

21/rk 2
23/rk 1
23/rk 1
21/rk 2

D.Place
1).Buka kelas di daerah
5).Kerjasama dgn Alumni dan Mahasiswa yg sedang kuliah

32/rk 1
23/rk 2

E.Financing (Mencari sumber dana baru)
3).Kembangkan Produk Diklat
5).Efisiensi biaya operasional

22/rk 2
24/rk 1

G.SDM
1).Cari dosen sebagi pemasar
2).Restrukturisasi

20/ rk 2
22/rk 1

Rabu, 11 Maret 2009

TUGAS EKONOMI MAKRO
STIE-STMIK PASIM SUKABUMI
By : Fajar Laksana.,SE.,CQM.,MM
Untuk kelompok 3 dan 4

3.Dalam sebuah ekonomi nasional diketahui :
a. konsumsi otonom = Rp 70 milyar
b. Investasi otonom = Rp 150 Milyar
c. Pengeluaran Pemerintah = Rp 200 Milyar
d. Pajak = Rp 100 milyar
e. MPC = 0,30
Pertanyaan :
1. Cobalah anda hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan
2. Berapa besarnya konsumsi nasional keseimbangan
3. Berapa besarnya tabungan nasional keseimbangan
4. Gambarkan grafiknya dengan jelas, baik dilihat dari pemerintahan = penawaran agregate maupun dilihat dari kebocoran = injeksi.

4.dalam sebuah ekonomi nasional terdapat data-data sebagai berikut :
Konsumsi otonom = Rp 50 Milyar
Investasi otonom = Rp 30 Milyar
Pengeluaran Pemerintah = Rp 20 Milyar
Pajak = Rp 10 milyar
MPC = 0,75
Pertanyaan :
1. Cobalah anda hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan
2. Berapa besarnya konsumsi nasional keseimbangan
3. Berapa besarnya tabungan nasional keseimbangan
4. Gambarkan grafiknya dengan jelas, baik dilihat dari pemerintahan = penawaran agregate maupun dilihat dari kebocoran = injeksi.

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL


STIE-STMIK PASIM SUKABUMI


By : Fajar Laksana.,SE.,CQM.,MM



1. Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 1 Sektor (Perekonomian Tertutup)
Y = C
C = a + by (Fungsi Konsumsi)
b = MPC = Marginal Propensity to Consume = dc:dy = Besarnya perubahan konsumsi (dc) sebagai akibat adanya perubahan pendapatan (dy)
a = besarnya konsumsi ( c ) pada waktu y = 0, disebut konsumsi otonom
APC = c:y = Average Propensity to consume =Hasrat rata-rata konsumsi masyarakat .
C = (APC – MPC ) Y + bY

Contoh :
Pada tingkat pendapatan nasional pertahunnya sebesar Rp.100 M. Besarnya konsumsi sebesar Rp.95 M per tahun. Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp. 120 M pertahun besarnya konsumsi pertahunnya Rp. 110 M, Carilah fungsi konsumsi, gambarkan fungsi konsumsi, cari keseimbangan pendapatan nasional pada tingkat Y berapa ?

Diketahui : Y1 = Rp.100 M, maka C = Rp. 95 M
Y2 = Rp. 120 M, maka C = Rp. 110 M
Ditanya : Fungsi C ?, Gambarkan fungsi C ?, cari Y = C ?
Dijawab :APC1 = C : Y = 95 : 100 = 0.95

APC2 = C : Y = 110 : 120 = 0.916

MPC = dc : dy = (C2 – C1) : (Y2 –Y1) = (110 – 95) : (120 – 100) = 0.75

C = a + by

95 = a + 0.75 (100)

95 = a + 75

a = 20

Jadi fungsi konsumsi, C = 20 + 0.75y

Keseimbangan pendapatan nasional pada perekonomian 1 sektor Y = C

Y = C

Y = 20 + 0.75y

0.25y = 20

y = 80

Pendapatan nasional keseimbangan yaitu sebesar Rp. 80 M, pada saat pendapatan 80 M, maka konsumsi masyarakatpu sebesar Rp. 80 M.

Gambar fungi konsumsi :

Y = C

C = 20 + 0.75y

Jika Y = 0 maka C = 20 , titik A ( 0 ; 20)

Jika Y = 80 maka C = 80, titik B ( 80 ; 80)






2.Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 2 Sektor

Pendapatan Keseimbangan,

Y = C + I

S = I

Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)

C = a + bY

Y = ( a + bY) + I

Y – bY = a + I

(1-b)Y = a + I

Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)



Contoh :

Diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0.75y, besarnya investasi pertahun I = 40, cari besarnya pendapatan nasional equilibrium (keseimbangan) ?, cari besarnya konsumsi equilibrium ?, dan cari besarnya saving equilibrium ?.
Jawab : Y = C + I

Y = 20 + 0.75Y + 40

0.25Y = 60

0.25Y = 60

Ye = 240 (Besarnya pendapatan nasional equilibrium )


C = 20 + 0.75y

C = 20 + 0.75 (240)

C = 200 (Besarnya consumsi equilibrium)

S = Y – C

S = 240 – 200 = 40 ; (S = I = 40) (Besarnya saving equilibrium)

Pembuktian ; Y = C + I = 200 + 40 = 240 = Ye = 240


Gambar Grafiknya

C = 20 + 0.75Y
Jika Y = 0 maka C = 20 ; (titik 0;20)
Jika Y = 240 maka C = 200 ; (titik 240;200)
C + I = 60 + 0.75Y
Jika Y = 0 maka C+I = 60 (titik 0;60)
Jika Y = 240 maka C+I= 240 (titik 240;240)
S = Y – C
C = a + bY
S = Y – (a+bY)
S = Y – a – bY
S = -a + Y – bY
S = -a + (1-b)Y ( Formula Fungsi Tabungan)
S = -20 + ( 1 – 0.75)Y
S = -20 + 0.25Y1.






3.Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor

Pendapatan Keseimbangan,

Y = C + I + G
S + T = I + G


Contoh :

Diketahui C0 atau a = 50. MPC = 0.75. I=Io=20. G=15

Ditanya tentukan keseimbangan pendapatan nasional :

Dijawab : Y = C + I + G

C = 50 + 0.75Y

I = 20

G = 15

Y = 50 + 0.75Y + 20 + 15

Y = C + I + G = 85 + 0.75Y

0.25Y = 85

Ye = 340


Gambar Grafik

C + I + G = 85 + 0.75Y

Jika y = 0 maka C + I + G = 85

Jika y = 340 maka C + I G = 340
Jika Y = 0 maka S = -20 (titik 0;-20)
Jika Y = 240 maka S = 40 (titik 240;40)




3.a.Formula lainnya untuk menghitung pendapatan nasional

Diketahui : a). Y = C + I + G

b). C = a + bYd

c). Yd = Y + tr – tx

Formula NIE adalah :


Y = C + I + G

Y = a + bYd + I + G

Y = a + b (Y + tr – tx) + I + G

Y = a + bY + btr – btx + I + G

Y – bY = a + btr – btx + I + G

(1-b)y = a + btr – btx + I + G


Y = 1 X (a + btr – btx + I + G )
(1 – b )



Formula NIE lainnya jika tidak ada tr,tx dan G


Y = 1 X (a + I )
(1 – b )


Perhitungan NIE dengan MULTIPLIER


Nilai Y = 1 disebut juga Multiplier (Ki)
(1 – b )


Ki = 1 = 1
(1 – b ) (1 – MPC)



Multiplier (Ki) adalah angka kelipatan, contoh : jika I = 20 M, dapat menyebabkan Y=400 menjadi Y=480 M, berarti NIE (Y) naik sebesar 80 M ( 4 kali), kenaikan ini disebabkan karena ada I = 20 M. Kejadian ini disebut Multiplier.

Adanya I (dI) meningkatkan Y (dY), Ki = dy/di
Maka formula NIE : Y + dY

Y + dY = 1 ( a + I + dI)
(1 – b )

Y + dY = 1 ( a + I ) + 1 (dI)
(1 – b ) (1 – b )

Karena Y = = 1 ( a + I )
(1 – b )

Maka dY = = 1 ( d I )
(1 – b )

Maka dY = = 1
dI (1 – b )


Maka Ki = 1
(1 – b )




4.Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 4 Sektor

Contoh : Diketahui data sebagai berikut :
Konsumsi : C = 440 + 0.80 Yd
Investasi I = 10 + 0.05 Y
Government G = 15
Export X = 15 + 0.10 Y
Import M = 4 + 0.01 Y
Transfer tr = 20
Pajak tx = -10 + 0.05 Y

Ditanya : a. Berapa besarnya pendapatan nasional ekuilibrium (NIE) ?
b. Berapa besarnya pajak yang diterima pemerintah ?
c. Berapa besarnya C, S, X, M Equilibrium ?
d. Berapa besarnya surplus/defisit yang terjadi ?

e. Gambar Grafiknya ?

Jawab :
a) Y = C + I + G + (X-M)

Y = 440 + 0.80Yd + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – (4+0.01Y)

Y = 440 + 0.80 (Y + 20 – ( -10 + 0.05Y) + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y

Y = 440 + 0.80 (Y + 20 +10 - 0.05Y) + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y

Y = 440 + 0.80 (0.95Y + 30) + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y

Y = 440 + 0.76Y + 24 + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y

Y = 500 + 0.90Y

Y = 5000 (NIE)

b). Pajak yang diterima pemerintah
tx = -10 + 0.05Y
tx = -10 + 0.05 (5000)
tx = -10 + 250
tx = 240

c). Konsumsi dan Saving Equilibrium
C = 440 + 0.80 Yd
C = 440 + 0.80 ( 5000 + 20 – 240)
C = 440 + 0.80 (4780)
C = 440 + 3824
C = 4264

S = - 440 + 0.20 Yd
S = -440 + 0.20 (4780)
S = -440 + 956
S = 516

Export dan Import
X = 15 + 0.10Y
X = 15 + 0.10 (5000)
X = 515
M = 4 + 0.01Y
M = 4 + 0.01 (5000)
M = 54

d). Neraca Surplus 461, karena X > M, (515 – 54 = 461)

e). Gambar Grafik
Y= C+I+G+(X-M) = 500 + 0.90Y

Jika Y = 5000 maka C+I+G+(X-M) = 5000

Y = 0 maka C+I+G+(X-M) = 500




TUGAS MAKRO EKONOMI

TUGAS EKONOMI MAKRO
Dosen : Fajar Laksana.,SE.,CQM.,MM
PILIH SALAH SATU LATIHAN SOAL, KUMPULKAN TANGGAL 19 MARET 2009

Kelompok 1

Dalam sebuah ekonomi nasional terdapat data-data sebb :
a. Konsumsi otonom = Rp. 60 milyard
b. Investasi otonom Rp. 40 milyard
c. Pengeliaran pemerintah Rp. 20 milyard
d. Pajak Rp. 10 milyard
e. MPC 0.80
Pertanyaan :
1. Cobalah anda hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan
2. Berapa besarnya konsumsi nasional keseimbangan
3. Berapa besarnya tabungan nasional keseimbangan
4. Gambarkan grafiknya

Kelompok 2
Dalam sebuah ekonomi nasional diketahui
a. Konsumsi otonom Rp. 80 milyard
b. Investasi otonom Rp. 130 milyard
c. Pengeluaran pemerintah Rp. 200 milyard
d. Pajak Rp. 100 milyard
e. MPS 0.25

Pertanyaan :
1. Cobalah anda hitung besarnya pendapatan nasional keseimbangan
2. Berapa besarnya konsumsi nasional keseimbangan
3. Berapa besarnya tabungan nasional keseimbangan
4. Gambarkan grafiknya

Senin, 02 Februari 2009

MSDM

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA I
By : Fajar Laksana.,SE.,CQM.,MM
STIE STMIK PASIM SUKABUMI
DAFTAR ISI
I.Pendahuluan
II.Perencanaan Sumber Daya Manusia
III.Penarikan Personalia / SDM yang dibutuhkan
IV.Seleksi
V.Pengenalan dan Orientasi
VI.Latihan dan Pengembangan SDM
VII.Penilaian Pelaksanaan Kerja
VIII.Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan (KOMPENSASI)
IX.Perencanaan dan Pengembangan Karir
X.PHK (Pemutusan Hubungan Karyawan)

I.PENDAHULUAN
1.1.PENGERTIAN MSDM
1).Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
2).Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
3).Manajemen :
Mengatur orang untuk mecapai tujuan, dengan menggunakan fungsi manajemen POAC
Manajemen Sumber Daya Manusia :
Bagaimana seharusnya mengelola sumberdaya manusia di dalam perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan dari Organisasi tersebut.
4).Menurut
a.Mary Parker Follett
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan- pekerjaan itu sendiri.
b.Edwin B. Flippo
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat
c.French
Manajemen Personalia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.
5).Pengertian Penyusunan Personalia / SDM
Fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
1.2. FUNGSI MSDM
Fungsi MSDM adalah instrument yang digunakan untuk mencapai tujuan dari MSDM, yaitu ada 2 fungsi
Fungsi Manajeria (POSAC)
1). Planning
2). Organizing
3). Staffing
4). Actuating
5). Controlling
b. Fungsi Operasional (P6)
1). Pengadaan Tenaga Kerja
2). Pengembangan
3). Pengupahan (Kompensasi)
4). Pengintegrasian
5). Pemeliharaan
6). Pemutusan Hubungan Kerja


1.3. DIMENSI FUNGSI MSDM
a. Fungsi Manajarial
1. Dimensi Planing (perencanaan)
Perencanaan adalah tahapan-tahapan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan, untuk itu dibagi kedalam :
Corporate Planning
a. Visi : Keadaan/cita-cita yang diinginkan organisasi
b. Misi : Rumusan pelaksanaan pencapaian Visi
Division Planning
c. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
d. Strategi Umum (program)
Business Planning
e. Strategi operasional (kegiatan/ Budget)
f. Uraian pelaksanaan kegiatan bulanan/tahunan (anggaran kegiatan)
Product Planning
g. Prosedur : rentetan tindakan yang diatur secara kronologis/berurutan
h. Peraturan : Peraturan-peraturan yang ditetapkan untuk ditaati.

2) Dimensi Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu wadah/tempat dimana orang-orang yang ada didalamnya terikat dalam suatu struktur hubungan kerja (struktur organisasi) yang meliputi :
a. Struktur Organisasi : gambaran hubungan kerja (atasan langsung/bawahan langsung)
b. Kewenangan dan tanggungjawab setiap orang dalam organisasi
c. Departementalisasi/pembagian tugas kerja

3). Dimensi Staffing (pengisian Jabatan/tugas)
Staffing adalah suatu proses seseorang mendapatkan pekerjaan didalam suatu organisasi meliputi :
a. Recruitmen pegawai, tata cara, proses penerimaan pegawai
b. Proses Pengembangan pegawai ; diklat, promosi
c. Proses Pemeliharaan pegawai; Honor, pembinaan ruhani, fasilitas, jaminan haritua, kesehatan, dan jaminan kecelakaan kerja.
d. Proses Penilaian pegawai
e. Proses Pemberhentian pegawai
f. Adanya analisis jabatan/pekerjaan (standar seseorang mendapatkan suatu pekerjaan)

4). Dimensi Actuating (penggerakan)
Penggerakan adalah membuat setiap orang yang ada dalam organisasi mau melaksanakan tugas yang synergi, untuk mencapai tujuan, untuk itu memiliki indikator sebagai berikut :
a. Adanya proses motivasi pegawai
b. Adanya pembinaan kepemimpinan melalui ketauladanan pimpinan, yang diikuti oleh pegawainya/stafnya.
c. Komunikasi yang efektif, yaitu terdapat satu komando yang dapat menggerakan bawahan, ada pimpinan yang jelas dalam memberikan komando kerja.
d. Adanya pelaksanaan tugas yang sesuai dengan rencana kerja/kegiatan .

5). Dimensi Controlling (pengendalian/pengawasan)
Pengawasan atau pengendalian adalah kesadaran setiap orang bahwa Allah selalu mengawasi setiap gerakan manusia sampai kepada yang sangat terkecil. Oleh karena itu maka Setiap orang yang terlibat dalam Organisasi/perusahaan, akan selalu menyadari pada hakekatnya Allah selalu dan senantian mengawasi gerakan atau tindakan dalam mengembangkan dan melaksanakan tugas di KMA. Selain pengawasan yang timbul dalam kesadaran diri manusia (qolbu) maka harus terdapat sistem kerja yang sekaligus mengawasi dan mengendalikan pekerjaan kita. Yaitu meliputi :
1).Measuring results
a. Adanya, personal observations, pengawasan kinerja langsung dari atasan/pimpinan kontinue setiap hari
b. Adanya Budgeting yaitu Pengawasan melalui analisis anggaran (budgeting)
c. Adanya Report: yaitu laporan kerja kontinue dari setiap orang terhadap pimpinannya, evaluasi pelaksanaan kerja dengan rencana kerja
d. Adanya laporan statistik, dalam mengevaluasi kerja
e. Adanya laporan pengendalian keuangan (income statement dan balance sheet)
f. Adanya pengendalian dengan analisis BEP (break event point)
g. Adanya pengendalian inventarisasi barang (aset organisasi)
2).Diagnosing results
Hasil pengukuran dianalisis yaitu dengan menjawab pertanyaan:
kengapa memenuhi target/aturan ?
kenapa melebihi target ?
kenapa tidak memenuhi target/aturan ?
3).Taking corrective
Jika tidak memnuhi standar hasil pengukuran maka lakukan perbaikan

b. Dimensi Fungsi Operasional
1). Pengadaan Tenaga Kerja
a. Perencanaan SDM
b.Analisis Pekerjaan dan Jabatan
c.Rekruitmen dan Seleksi
d. Pengenalan dan penempatan pekerjaan
2). Pengembangan
a. Diklat pegawai
b. Pengembangan (Karir)
b. Kinerja dan penilaian prestasi
3). Pengupahan
a. Balas jasa langsung (Gaji/Upah, Insentif)
b. Balas jasa tidak langsung (Kesejahteraan, keuntungan)
4). Integrasi
a. kebutuhan karyawan
b. motivasi kerja
c. kepuasan kerja
d. disiplin kerja
e. partisipasi kerja
5). Pemeliharaan tenaga kerja
a. komunikasi kerja
b. kesehatan dan keselamatan kerja
c. pengendalian konflik kerja
d. konseling kerja
6). Pemberhentian pegawai
a. Pensiun
b.Pemberhentian atas permintaan sendiri
c. Pemberhentian langsung oleh perusahaan (Kesulitan perusahaan/kesalahan pegawai)
d. Pemberhentian sementara (Kesulitan perusahaan/kesalahan pegawai)
1.4. PRINSIP MANAJEMEN SDM
1). Prinsip kemanusiaan
2). Prinsip demokrasi
3). Prinsip The right man is the right place
4). Prinsip Equal pay for equal work
5). Prinsip kesatuan arah
6). Prinsip kesatuan komando
7). Prinsip efisiensi
8). Prinsip efektifitas
9). Prinsip produktivitas kerja
10). Prinsip Disiplin
11). Prinsip wewenang dan tanggungjawab

1.5. PROGRAM (Indikator) MSDM
A). Program Umum MSDM
1). Penyusunan formasi pegawai
2). Pengadaan pegawai
3). Pengangkatan pegawai
4). Penilaian pelaksaanaan pekerjaan
5). Penyusunan Daftar Usulan Kegiatan
6). Pendidikan dan Pelatihan
7). Kenaikan Gaji
8). Kenaikan pangkat
9). Tunjangan-tunjangan
10). Mutasi jabatan
11). Mutasi kerja
12). Pemberian cuti
13). Pemberian penghargaan/sangsi
14). Pembinaan kesejahteraan
15). Tabungan asuransi pension
16). Pemberhentian
17). Pensiun

B). Program Khusus
1). Pembinaan pegawai
2). Penyelesaian kasus perorangan
3). Penggantian surat yang hilang
4). Penunjauan masa kerja
5). Penyelesaian masalah kepegawaiaan
6). Pengurusan NIP atau Kartu pegawai
7). Pengurusan kartu istri/suami (keluarga)
8). Pengurusan asuransi kesehatan
9). Pengurusan tabungan asuransi pension

1.6Pendekatan-pendekatan masalah personalia/SDM
1) Pendekatan Mekanis / konsep faktor produksi
Perkembangan industri, dengan penerapan mesin-mesin dan alat-alat elektronika pada bidang produksi telah membawa kemajuan yang sangat pesat dalam efisiensi kerja.
Pendekatan mekanis ini biasanya menimbulkan pada masalah personalia antara lain :
a) pengangguran teknologis
: kehilangan pekerjaan karena pengembangan mesin-mesin atau
teknik produksi yang baru.
b) keamanan
: seseorang kehilangan pekerjaannya maka jelas ia akan kehilangan sumber penghasilannya.
c)Organisasi buruh → untuk melindungi karyawan dari sikap sewenang-wenang pihak manajemen.
d)Berkurangnya kebanggaan dalam bekerja→ manajemen kurang menghargai kecerdasan, “Goodwill” dan kreativitas para pekerja.
2) Pendekatan Paternalisme
Yaitu suatu konsep yang menganggap bahwa manajemen sebagai “Ayah” dan bersikap melindungi terhadap para karyawan.
Ciri-cirinya :
-Diselenggarakannya suatu program personalia tersebut tidak didasarkan atas pertimbangan manfaat dari program tersebut
-Keputusan tentang apa dan bagaimana melaksanakan program tersebut adalah tergantung semata mata pada pihak manajemen.
3) Pendekatan Sistem Sosial
→ Organisasi / perusahaan adalah merupakan suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks pula yang bisa disebut sebagai “ Sistem yang ada di luar”.
1.7. Tantangan-tantangan yang dihadapi Manajemen SDM
1. Tantangan Ekstern / Lingkungan
Kekuatan-kekuatan dari luar yang mempengaruhi kegiatan bisnis / perusahaan yang berpengaruh pula pada kegiatan Manajemen SDM, baik langsung maupun tidak langsung.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, manajemen personalia dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
a) Memonitor secara terus menerus atau secara efektif dan efisien perkembangan dan perubahan lingkungan bisnis dengan melakukan membaca majalah dan koran, mendengarkan siaran radio, televisi, dll mendapatkan informasi-informasi up to date yang diperlukan.
b) Merespon atau mereaksi secara cepat dalam bentuk fleksibel setiap informasi setelah dianalisis untuk menghasilkan respon yang paling tepat dengan cara mengembangkan, mempertahankan atau menghentikan kegiatan bisnis dan kebijaksanaan SDM yang sedang berlangsung.
→ Perubahan yang cepat
→ Keragaman tenaga kerja
→ Globalisasi :
- Peorganisasi Global
- Pelatihan Internasional
- Adaptasi Produk
- Budaya Perusahaan
- Persekutuan Global
- Kemampuan membiayai tenaga kerja yang bersaing dengan berbagai negara lainnya yang memiliki perusahaan dalam bisnis yang sama
- Perusahaan harus terbuka
→ Peraturan pemerintah
→ Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga
→ Kekurangan tenaga kerja yang terampil

2. Tantangan Intern / Keorganisasian
Untuk menghadapi tantangan internal, langkah-langkah yang diambil :
a) Meningkatkan kontrol untuk mencegah, dengan berusaha agar setiap persoalan dapat diselesaikan secepatnya sebelum berkembang menjadi persoalan besar.
b) Bertindak secara proaktif dalam arti aktif melakukan usaha mengambil langkah- langkah penyelesaian, sebelum masalah- masalah lepas dari kendali.
c) Organisasi / perusahaan memerlukan manajer yang mampu bekerja dalam menghadapi kompetisi secara fleksibel.
→ Posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif
→ Fleksibilitas
→ Pengurangan tenaga kerja
→ Tantangan restrukturisasi
→ Bisnis kecil
→ Budaya Organisasi
→ Teknologi
→ Serikat Pekerja

3. Tantangan Individual / Profesionalitas
→ Keserasian antara pekerja dengan organisasinya
→ Tanggung jawab etnis dan sosial

4. Tantangan MSDM lainnya :
→ Masih banyak top manajer dan para manajer pembantunya yang belum memahami fungsi, tujuan dan kontribusi MSDM dalam mengembangkan organisasi / perusahaan agar menjadi kompetitif dalam mewujudkan eksistensinya.
→ Masih banyak top manajer dan para manajer bawahannya, yang tidak menyadari, kurang memahami, dan tidak melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengelola SDM di lingkungannya masing-masing.
→ Dari manajemen SDM ternyata masih sangat langka tenaga kerja yang profesional untuk melaksanakannya secara efektif dan efisien.
→ Produktivitas
→ Pelimpahan kekuasaan / wewenang
→ Penyaluran buah pikiran

Jumat, 16 Januari 2009

Sistem Ekonomi Islam

PERMASALAHAN MEMBANGUN SISTEM EKONOMI ISLAM
STIE-STMIK PASIM LITBANG SUKABUMI
By: Fajar Laksana.,SE.,CQM.,MM

Sistem ekonomi yang umunya digunakan di Dunia saat ini termasuk di negara Indonesia adalah sistem ekonomi Riba, yaitu suatu sistem ekonomi yang tidak menggunakan syariat Islam, yaitu terdiri dari sistem (1) Ekonomi Kapitalis, (2)Ekonomi sosialis. (3) Sistem ekonomi campuran sosialis dan kapitalis (Indonesia), yang semuanya bekerja dengan menggunakan sistem Bunga (Bank Konvensional)
Kuatnya sistem ekonomi Riba yang sudah mengakar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di negara Indonesia menyebabkan kesulitan yang besar untuk membangun sistem ekonomi Islam secara makro dan mikro, walaupun pada saat ini kesadaran pentingnya sistem ekonomi Islam sudah mulai nampak ada wujudnya, melalui berdirinya bank syariah, diakuinya sistem mudharobah sebagai salah satu bentuk hubungan bisnis alternatif yang tidak menggunakan bentuk sistem bunga. Serta yang sangat signifikan adanya kebijakan pemerintah mengakui zakat sebagai salah satu instrumen yang digunakan sebagai biaya yang dapat mengurangi laba perusahaan sebelum dipotong pajak. Sehingga zakat secara politis sudah diakui sebagai suatu sistem perhitungan ekonomi yang diakui oleh pemerintah. Walaupun implementasinya masih belum dirasakan ada, hal ini terlihat dari bentuk laporan keuangan perusahaan yang belum transparan dikemukan mengenai dana zakat sebagai unsur biaya yang dapat mengurangi pajak, serta belum adanya pertangungjawaban kepada publik terhadap penyetoran atau pendistribusian zakat dari perusahaan-perusahaan, yang seharusnya didistribusikan kepada lembaga-lembaga pengelolaan zakat.
Berdasarkan gambaran kondisi dari sistem ekonomi yang ada pada saat ini maka peluang untuk membangun sistem ekonomi Islam secara Mikro sesungguhnya memiliki peluang yang cukup besar, hal ini mengingat kondisi secara Makro di Negara Indonesia sudah memberikan peluang untuk dapat dikembangkan di masing-masing lingkungan atau wilayah yang memungkinkan secara berjamaah dapat di lakukan atau dilaksanakan. Namun kenyataannya yang terberat dalam melaksanakan sistem ekonomi Islam sesungguhnya bukan dari unsur kebijakan secara makro dari pemerintah, namun kesulitan yang terbesar justru datangnya dari Umat Islam itu sendiri. Hal ini karena sistem ekonomi Islam yang sesungguhnya merupakan pelaksanaan dari sistem ekonomi zakat, belum dapat dipahami dan dilaksanakan oleh umat Islam, hal ini karena (1) Rendahnya kesadaran Umat Islam terhadap pentingnya ZIS sebagai sistem perjuangan menegakan AIA, dan (2) Kurangnya kesediaan umat untuk mengeluarkan ZIS, dan (3) Belum terdapatnya Lembaga Pengelolaan Zakat yang profesional
Berdasarkan kondisi peluang dan tantangan serta kekuatan dan kelemahan yang ada dalam membanguan sistem ekeomi Islam tersebut. Maka alternatif langkah pertama yang sangat menentukan dalam membangun sistem ekonomi Islam yaitu dimulai dari Internal Jamaah dengan membangun dan menghidupkan lembaga pengelolaan zakat sebagai motor penggerak pelaksanaan sistem ekonomi Islam.
Berdasarkann hal tersebut maka sebagai muslim yang hidup dalam jamaah sudah sepantasnya untuk hidup dalam sistem ekonomi jamaah yang berada dibawah kendali sistem ekonomi zakat. Agar pelaksanaan dari pembangunan sistem ekonomi Islam dapat dipahami secara gamblang maka dapat dijelaskan melalui beberapa model sistem ekonomi yang dibagi kedalam dua sistem yaitu :
I. Sistem Ekonomi Makro
a. Sistem ekonomi Global
b. Sistem ekonomi Islam di negara sekuler
II. Sistem Ekonomi Mikro
a. Sistem Ekonomi Zakat dalam membangun jamaah Islam
b. Model pengembangan Ekonomi Ummat
Demikianlah uraian singkat untuk memahamI permasalahan dan kondisi sistem ekonomi Islam.

Segmentasi Pasar

SEGMENTASI PASAR
STIE-STMIK PASIM LITBANG SUKABUMI
By: Fajar Laksana.,SE.,CQM.,MM


1. Pengertian Segmentasi Pasar
Pemasaran sasaran (target marketing) dilakukan oleh pemasar melalui tiga langkah utama yaitu :
1. Market segmentation atau segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan memilih-milih kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin meminta produk dan atau bauran pemasaran tersendiri.
2. Market targeting atau pasar sasaran yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki.
3. Market positioning atau penetapan posisi pasar yaitu membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang membedakan produk perusahaan dengan produk lain di pasar.

2. Pola Segmentasi
Segmen pasar dapat dibentuk dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi segmen preferensi. Tiga pola yang berbeda dapat muncul.
a. Preferensi homogen : menunjukan suatu pasar di mana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama. Pasar tidak menunjukan segmen alami.
b. Preferensi tersebar : Pada kasus ekstern lain, preferensi konsumen mungkin tersebar di seluruh bidang, yang menunjukan bahwa preferensi konsumen sangat beragam. Merek pertama yang memasuki pasar kemungkinan mengambil posisi di tengah sehingga menarik sebagian besar orang. Merek yang berada di tengah akan meminimumkan jumlah total ketidakpuasan konsumen. Pesaing kedua dapat berlokasi di sebelah merek pertama dan bertempur untuk mendapatkan pangsa pasar. Atau, ia dapat berlokasi di sudut untuk menyerang kelompok pelanggan yang tidak puas terhadap merek yang berada di tengah. Jika beberapa merek ada dalam pasar, mereka kemungkinan akan mengambil posisi di seluruh bidang dan menunjukan perbedaan-perbedaan yang nyata untuk memenuhi perbedaaan preferensi konsumen.
c. Preferensi terkelompok : Pasar mungkin menunjukan kelompok preferensi yang berbeda-beda, yang dinamakan segmen pasar alami. Perusahaan pertama di pasar itu memiliki tiga pilihan. Ia dapat mengambil posisi di tengah, berharap dapat menarik semua kelompok. Ia dapat mengambil posisi di segmen pasar terbesar (pemasaran konsentrasi). Ia dapat mengembangkan beberapa merek, dan masing-masing diposisikan di segmen yang berbeda-beda. Jika perusahaan pertama hanya mengembangkan satu merek, pesaing akan masuk dan memperkenalkan merek di segmen lain.

3. Prosedur Segmentasi Pasar
Prosedur segmentasi pasar ada tiga langkah, yaitu : survei, analisis, dan pembentukan profil.
a. Langkah Satu : Tahap Survei
Periset melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan membentuk kelompok fokus untuk mendapatkan pemahaman atas motivasi, sikap, dan perilaku konsumen. Selanjutnya, periset menyiapkan kuesioner resmi untuk mengumpulkan data mengenai atribut dan peringkat kepentingan atribut tersebut; kesadaran merek dan peringkat merek; pola-pola pemakaian produk; sikap terhadap kategori produk; kondisi demografis, geografis, psikografis, dan mediagrafis responden.
b. Langkah Dua : Tahap Analisis
Periset menerapkan analisis faktor terhadap data tersebut untuk membuang variabel-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset menerapkan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbeda-beda secara maksimum.
c. Langkah Tiga : Tahap Pembentukan
Masing-masing kelompok di bentuk berdasarkn perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis, dan pola media. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominannya.
Berdasarkan reaksi pasar maka segmen pasar dibagi kedalam enam segmen pasar yaitu (1) orang yang pasif dan senang tinggal di rumah, (2) orang yang aktif dan gemar berolah raga, (3) orang yang berkecukupan dan mempunyai kontrol diri, (4) pendukung kebudayaan, (5) orang yang aktif dan senang tinggal di rumah, dan (6) orang yang aktif bermasyarakat.

4. Dasar Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi pasar dapat dikelompokan berdasarkan segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku.
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah tetap memberikan perhatian pada variasi lokal.
b. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Satu alasan adalah bahwa keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian kosumen sering sangat berhubungan dengan variabel-variabel demografis. Alasan lain adalah bahwa variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada sebagian besar variabel. Bahkan jika pasar sasaran diuraikan ke dalam faktor-faktor non demografis, hubungan dengan karakteristik demografis dibutuhkan untuk mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang harus digunakan untuk menjaganya secara efisien.
c. Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukan gambaran psikografis yang sangat berbeda.
d. Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasaran yakin bahwa variabel perilaku-kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap, merupakan titik awal terbaik dalam membentuk segmen pasar.

5. Segmentasi yang efektif
Tidak semua segmentasi itu bermanfaat. Agar dapat berguna, segmen-segmen pasar haruslah :
a. Dapat diukur : Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
b. Besar : Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus.
c. Dapat diakses : Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
d. Dapat dibedakan : Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.
e. Dapat diambil tindakan : Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

6. Memilih Segmentasi Pasar
Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran yaitu :
a. Konsentrasi Segmen Tunggal
Perusahaan bisa memilih sebuah segmen tunggal. Melalui pemasaran yang terkonsentrasi, perusahaan mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan segmen dan memilih posisi pasar yang kuat di segmen tersebut. Lebih jauh, perusahaan menikmati operasi yang ekonomis melalui spesialisasi produksi, distribusi dan promosinya. Jika ia menjadi pemimpin di segmen tersebut, perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi. Ketika segolongan konsumen mendadak berhenti membeli suatu jenis produk, maka penghasilan perusahaan yang memproduksi produk tersebut menurun tajam. Atau seorang pesaing mungkin menyerang segmen tersebut. Dengan alasan itu, banyak perusahaan lebih suka beroperasi di lebih dari satu segmen.
b. Spesialisasi Selektif
Dalam hal ini, perusahaan memilih sejumlah segmen, secara objektif masing-masing segmen menarik dan memadai. Mungkin terdapat sedikit atau tidak ada sinergi diantara segmen-segmen tersebut, namun masing-masing berpotensi sebagai penghasil uang. Strategi cakupan multi-segmen itu memiliki keuntungan pendiversifikasian risiko perusahaan.
c. Spesialisasi Produk
Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual kebeberapa segmen. Melalui strategi spesialisasi produk, perusahaan membangun reputasi yang kuat di bidang produk tertentu. Risiko yang tidak menguntungkan adalah bahwa produk tertentu tersebut mungkin digantikan oleh produk yang sejenis yang lebih canggih.
d. Spesialisasi Pasar
Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan mendapatkan reputasi yang kuat dengan mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan itu dan menjadi saluran pemasaran bagi semua produk baru yang mungkin digunakan oleh kelompok pelanggan ini. risiko yang tidak menguntungkan adalah bahwa kelompok pelanggan itu mungkin harus memotong anggaran mereka.
e. Cakupan Seluruh Pasar
Dalam hal ini perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya perusahaan yang sangat besar yang dapat melaksanakan strategi cakupan seluruh pasar. Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dengan dua cara umum, yaitu melalui pemasaran yang tidak terdiferensiasi atau pemasaran yang terdiferensiasi.
Dalam pemasaran yang tidak terdiferensiasi, perusahaan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan meraih seluruh pasar dengan satu tawaran pasar. Ia memusatkan perhatian kepada kebutuhan pembeli yang bersifat dasar dan bukannya perbedaaan diantara pembeli. Ia merancang suatu produk atau suatu program pemasaran yang akan menarik jumlah pembeli terbesar. Ia menggantungkan diri kepada distribusi dan pengiklanan masal. Ia berusaha memberikan citra produk yang superior ke dalam benak orang-orang. Pemasaran yang terdiferensiasi sering dipandang sebagai “rekan pemasaran bagi standarisasi dan produksi masal di perusahaan manufaktur. Lini produk yang sempit menurunkan biaya litbang, produksi, persediaan, transportasi, riset pemasaran, periklanan dan manajemen produk. Program periklanan yang tidak terdiferensiasi menurunkan biaya periklanan. Sepertinya, perusahaan dapat mengubah biayanya yang lebih rendah menjadi harga yang lebih rendah sehingga dapat menang di segmen pasar yang peka terhadap harga.
Dalam pemasaran yang terdiferensiasi, perusahaan beroperasi dibeberapa segmen pasar yang merancang program yang berbeda bagi masing-masing segmen.